Jumat, 24 Maret 2017

Wirausaha versi Positif


Wirausaha versi Positif: mencoba sedikit menggali ilmu wirausaha dengan semangat positif dan selektif. Ditulis setelah membaca, Bob Sadino, Goblok Pangkal Kaya, -Hana Wisteria.

Cerita hidup Bob cukup menarik: berawal dari hidup enak sejak kecil, setelah lulus SMA bekerja di Unilever, lalu ikut-ikut kawan kuliah di Fakultas Hukum UI. Tak nyaman di dunia teori, Bob kembali ke Unilever lalu berpindah bekerja di perusahaan pelayaran di Eropa selama 9 tahun, kemudian memutuskan berhenti karena ingin hidup bebas dan kembali ke Indonesia membawa dua buah Mercedes dan menjadi sopir taksi gelap dengan Mercedes. Namun tak lama taksinya tertabrak dan jadilah Bob kuli bangunan. Meski banyak tawaran bantuan, Bob berusaha mandiri. Hingga suatu saat Bob membaca peluang agrobisnis berbekal dari sumber bacaan majalah terbitan Belanda dan akhirnya mendirikan Kem Chiks.

Berikut kutipan hikmah dalam buku tersebut.
“Bob bukanlah orang kuliahan. Dia hanya belajar majalah terbitan Belanda. Tapi yang paling penting, Bob membaca majalah yang baru dibuat minggu lalu, sedangkan orang kuliahan membaca buku yang sudah dibuat lima atau sepuluh tahun lalu. Tentu saja berbeda.”

“Karena orang sekolahan diajari ‘tahu’ sedangkan orang jalanan belajar ‘bisa’. Tantu saja, orang yang ‘bisa’ akan beberapa langkah di depan orang yang hanya ‘tahu’.”

“Kalau orang bodoh itu ignorance, tidak tau apa – apa dia. Kalau dia tidak berbuat apa – apa, ya wajarlah, wong dia bodoh. Tapi, kalau orang itu tahu banyak, tapi tidak bisa melakukan apa – apa, itu namanya stupid."

“Mendidiklah dengan keteladanan, tidak hanya lewat mulut atau verbal saja.”

“Jadi pikiran harus lentur, tidak boleh kaku, tidak boleh terpatok pada satu atau dua teori. Semakin banyak berteori atau hanya mencari ide, semakin sulit melangkah."

“Saat yang lain terlelap, Anda bergerak. Saat yang lain bergerak, Anda bertindak. Saat yang lain bertindak, Anda sudah sukses.”

Be the first, Be the best, Be different.

“Prinsip Roda Bob Sadino: Seharusnya setiap orang berproses dan berdialektika sepanjang hidup. Kuadran Tahu: mengetahui teori dan informasi. Kuadran Bisa: praktik dan belajar dari proses. Kuadran Terampil: hasil dialektika dan efektifitas teori dan praktik, muncul dari klaim pribadi, respos-able:merespon permasalahan dengan cepat, dan accountable: bertanggungjawab. Kuadran Ahli: hasil dialektika dan efektifitas teori dan praktik berkelanjutan, muncul dari pengakuan masyarakat”

“Entrepreneur: merdeka dari raasa takut, merdeka dari harapan berlebihan, tanpa harapan berlebihan, orang dapat berbisnis tanpa beban, serta merdeka dari belenggu pikiran (teori tentang rencana, tujan, harapan).”

“Sendi Pengusaha: Kemauan ibarat kendaraan. Komitmen ibarat bahan bakar, terus melaju meski banyak hambatan seperti ketiadaan modal. Keberanian ibarat gas, dalam risiko yang besar terdapat pula peluang yang besar. Kemandirian, bebas dan merdeka,  tidak begantung bantuan pihak lain. Rasa Syukur, Tuhan lah yang menjadikan seorang pengusaha sukses. Untung banyak atau sedikit, nikmatnya sama kalau kita punya rasa bersyukur.”

“Prinsip usaha saya sederhana: apa yang banyak ditanyakan orang dan diperlukan maka saya sediakan.”

“Mengalir dalam aliran bisnis lebih menarik ketimbang mempertahakan sebuah pernyataan.”

“Perlakukan siapa pun layaknya seorang pelanggan.”

“Setinggi apa pun pangkat yang Anda miliki, Anda tetap seorang pegawai. Sekecil apa pun usaha yang Anda punya, Anda adalah bosnya.” 

Stay positive, stay selective, try to learning not only studying. Wirausaha positif versi saya: upaya menjadi bermanfaat bagi lingkungan tanpa melanggar norma hidup dan agama, tidak membuat tinggi di dalam hati.
Yogyakarta, 24 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar