Jumat, 03 Maret 2017

Petikan Empat: Ibuk



Ibuk, Iwan Setyawan
Seperti sepatumu ini, Nduk. Terkadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat.

Hidup seorang anak dalam doa Ibuk. Doa Ibuk selalu menguatkan.

Kebahagiaan akan terasa lebih manis lewat sebuah perjuangan yang sepenuh hati.

Kalau semua dikerjakan berdasarkan jobdesc saja, aku tidak akan bisa maju. Aku harus bisa memberikan nilai tambah.

Happiness only real when shared, C.Mc. Candless.

Jika kita menghamba pada ketakutan, kita memperpanjang barisan perbudakan.

Hidup memang menantang, melempar, menampar. Bukankah keindahan hidup seringkali ditemukan dalam pilu?

Ibuk melalui hidup sebagai perjuangan. Tidak melihatnya sebagai penderitaan.
Ingatan kadang keruh dan tidak bisa tajam membelah belah masa lalu yang panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar