Jumat, 03 Maret 2017

Petikan Novel Satu: Rantau 1 Muara



Sedikit petikan dari lembaran novel inspirasi. Hikmah adalah hak setiap manusia, bisa terhampar di mana saja, silahkan ambil dengan bijak.
Rantau 1 Muara, Ahmad Fuadi
Harrik yadak: gerakkan tangan, buat aksi agar ada pergerakan.

Takkan lari jodoh dikejar? Gunung memang takkan lari. Tapi jodoh? Dia punya kaki dan keinginan bisa berlari ke sana ke mari.

Hidup itu jangan saikua capang, saikua lapeh. Satu terbang, satu lepas.

Iza katsura rakhusa: Jikalau banyak jadi murahan. Jangan sampai banyak hanya untuk menjadi kebanyakan. Sebaiknya banyak untuk bermakna.

Hal – hal terdalam kadang lebih baik tidak diungkapkan dengan kata – kata. Cukup dirasakan, dibatinkan. Better left unsaid.

Pernikahan adalah dunia saling berbagi dan mengerti, bukan dunia meminta dan berharap.
I’timad ala nafsi: Bertopang pada diri sendiri (dengan mengharap ridha Allah).

Kehilangan hanya ada saat kita sudah merasa memiliki. Sebaiknya kita jangan terlalu merassa memiliki, semua hanya titipan. Walau itu membuat kita bertanggungjawab dan saling mencintai, itu titipan.

Aduwwun agilun khairun min shadiqin jahilin: Lawan yang pandai lebih baik daripada teman yang bodoh.

Allah maha memilihkan yang terbaik untuk siapa saja yang melihat dengan hati terbuka.

Khairunnas anfa’uhum linnas: Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya.

An nasu a’dau ma jahilu: Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tau.

Bertualanglah sejauh mata memandang. Mengayunlah sejauh lautan terbentang. Bergurulah sejauh alam terkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar