Kamis, 31 Januari 2019

Nugget Ikan Darat Sawah di PEDA KTNA,


Sebuah agenda utama kkn, inisiasi umkm nuget ikan dalam PEDA KTNA. Pekan Daerah-Kontak Tani dan Nelayan Andalan, pameran hasil pertanian dan perikanan terbesar se Provinsi Bengkulu, yang dilaksanakan di Kota Manna, jarak 30 menit dari Darat Sawah. Bersama Ibu Ibu Darat Sawah membuat sekitar 100 kemasan nugget ikan, setelah diproduksi baru sadar jika jumlahnya terlalu bombastis. Proses produksinya sehari semalam, dan hingga tengah malam tetap produksi. Banyak bantuan yang mendukung kegiatan, ikan nila dari kolam Bu Sekdes, alat masak freezer dan sealer dari desa, bantuan pencetakan dari Bu Kades; teirmakasih banyak. Didukung oleh Dinas Perikanan dan Perindustrian, kami mendapat dua stand penjualan. Terharu, Bapak Ibu Dinas Perindustrian dan Dinas Perikanan bahkan mampir pondokan untuk persiapan program, padahal pondokan cukup jauh dari tempat pameran.

Cukup membuat heboh, satu mobil penyuluh beserta pimpinan Dinas Perikanan hadir, padahal kegiatan pelatihan baru akan dilaksanakan beberapa hari setelahnya. Ternyata kami saling salah memahami pesan. Pada hari itu, kami mengundang penyuluh dalam uji coba produksi, yang hanya bersama kami mahasiswa, sedangkan bapak ibu penyuluh memahami kegiatan uji coba adalah bersama ibu pkk. Akhirnya, kena tegur wkw. Meski perih, kami belajar untuk memilih ikhlas dan tegar, namanya juga kkn.

Menjual 100 nugget kemasan ternyata berat wkw, seringkali harus menjual nama almamater universitas agar laku :’). Selama 2 minggu kami bergantian menjual nugget kemasan. Sehari terjual 2 buah, hari lain terjual belasan, seusai PEDA, masih tersisa beberapa kemasan yang akhirnya diberikan untuk warga. Respek untuk tim yang berkenan kerja keras, motoran jauh tanpa helm, jalan jauh untuk pinjam motor warga, bawa produk ber kilo kilo, keliling jualan ber panas panas macam danusan lagi, haus karena teriak dan pegel pegel menawarkan produk, kehujanan, bahkan pulang jam 8 malam.  Jadi paham, ternyata kalian orang hebat!

Dari PEDA kami belajar, beberapa evaluasi untuk permulaan umkm di Bengkulu yakni biaya produksi harus minimal dengan memperbaiki proses produksi, misal efisiensi proses fillet. Selain itu, pelaku usaha perlu membentuk budaya konsumsi masyarakat agar familiar dengan produk makanan kemasan seperti nugget, dapat dimulai dengan diskon dan iklan social media. Target pasar lebih baik dikhususkan untuk warga perkotaan dan wanita karir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar