Rabu, 28 Desember 2016

Tulisan Kecil Pertama: Nasihat dari Anies Baswedan


Menulis adalah berusaha menjadi jujur. Membersihkan diri dari hasrat ingin dipuji, melecut diri dari takut jika dicaci. Saya belajar. Kita semua belajar. Menghilangkan tinggi di dalam hati.
Bismillah.
22 Oktober 2013 di Lapangan Upacara SMA Negeri 2 Yogyakarta. Hari yang menyenangkan untuk mencuri ilmu dari kakak alumni yang menginspirasi, Kak Anies Baswedan.

Ada tiga hal yang harus kita asah sungguh- sungguh sebagai anak muda: Kemampuan menulis, memimpin, dan berbahasa internasional. Latihan menulis adalah kunci kompetisi masa depan. Belajarlah bahasa internasional. Latihlah jiwa kepemimpinan, seorang pemimpin yang baik adalah yang pikiran, ucapan, dan tindakannya benar serta pantas diikuti orang.  

Tips mengatasi perasaan labil atau galau dari Kak Anies, tulislah kekhawatiranmu (lebih baik dalam buku pribadi agar privasi dan kelabilan kita tidak menyebar :)), baca lagi besok, pasti kekhawatiranmu sudah tidak relevan.

Nasihat Kak Anies tentang management waktu: Jalani saja, mengatur waktu tidak ada rumusnya. Jika ada perasaan bersalah, pasti ada yang tidak seimbang. (Nah point pentingnya adalah keseimbangan porsi waktu kita, baik untuk akademik, organisasi, keluarga, masyarakat, dll).

Terkait mimpi, Beliau berpesan: Taruh mimpi kita di tempat yang tinggi. Tulislah dan lampauilah mimpi anda, karena anak muda menulis masa depan. Jangan terbang jika dipuji, dan jangan tumbang jika dicaci.

Menurut Kak Anies, mimpi yang tertulis itu penting. Ada pesan dari beliau untuk menulis CV yang ingin kita capai 20 tahun yang akan datang. Capailah target itu, dan kenanglah di sekolah. Karena kepayahan kita saat bekerja keras adalah menyenangkan untuk dikenang.

Menulis hal yang baik untuk belajar menjadi lebih baik. Semoga kita semua belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar